Yogyakarta, CyberNews. Akibat dihempas angin kencang mirip angin puting beliung, sejumlah pepohonan di berbagai ruas Jalan Kota Yogyakarta, tumbang. Tidak hanya itu, listrik di berbagai perkampungan mati, karena kawat listrik yang melintas di daerah itu putus tertimpa pohon tumbang.
Selain itu, tumbangnya pohon juga membuat berbagai ruas jalan macet karena ruas jalan tertutup pohon tumbang. Seperti yang terjadi di Jalan Kusumanegara pohon ringin depan Kantor Dinas Perdagangan, di Jalan Gambiran, Pangeran Mangkubumi, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Nyai Achmad Dahlan, Alun-alun Utara.
Sejumlah traffic light tidak berfungsi sehingga nyaris hampir semua jalan-jalan di Yogyakarta macet karena lampu merah mati. Akibatnya banyak pengemudi kendaraan memilih berhenti, sambil angin kencang tersebut mereda.
Bahkan, banyak papan nama iklan yang terpampang di berbagai ruas jalan kota seperti di Jalan Brigjen Katamso, Jalan Kolonel Sugiyono, Jalan Solo, hancur tersapu angin kencang.
Angin kencang tersebut, juga memporakporandakan atap-atap rumah yang ada di perkampungan. Seperti yang terjadi Kampung Tahunan, Gondomana, Notoprajan, Umbulharjo, dan lainnya. Rata-rata atau rumah mereka hancur, diterjang angin ribut.
"Angin itu kencang sekali, sampai atap rumahku hancur berterbangan karena terbawa angin," kata Ny Mujiyati, Warga Muja-Muju, Tahunan, Yogyakarta, Sabtu (24/9) petang.
Awan Gelap
Berdasarkan pantauan, Sabtu (25/9) hembusan angin kencang terjadi sekitar Pukul 14,30 WIB. Semula udara Yogyakarta cukup panas, tiba-tiba datang awan gelap yang dibarengi dengan angin cukup kencang seperti angin puting beliung.
Angin yang meluluhlantahkan Yogyakarta itu, membuat warga panik yang kemudian lari keluar rumah menuju lapangan dan jalan-jalan besar untuk menghindari dari reruntuhan.
Meski angin kencang tersebut, sempat menghancurkan Yogyakjarta namun PT Angkasa Pura (Persero) II selaku pengelola Bandara Internasional Adisutjipto belum menutup penerbangan. Dengan alasan, karena jarak pandang masih normal.
"Tim pengawas cuaca bandara mencatat terjadi angin kencang disertai hujan kecil sekitar 25 knot per jam dari Timur," kata Halendrda YW, Manager Operasional PT Angkasa Pura Bandara Udara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta.
Menurut Halendra menilai, kecepatan angin masih layak digunakan pesawat mendarat dan hujan diprediksi akan terjadi selama 20 menit. Namun, tetap berkoordinasi dengan BMKG untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terutama perubahan angin dan jarak pandang.
( Sugiarto /CN26 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar